Cegah Klaster Baru Covid-19, IKA Muda Unpad Minta Mubes Ditunda
BANDUNG, POSKOTAJABAR Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Muda Universitas Padjadjaran (Unpad) Fuadz Rinaldi meminta panitia menunda musyawarah besar (Mubes) yang saat ini tengah berlangsung di Hotel Banana Inn Jl Setiabudi, Kota Bandung.
“Bukan untuk menghalangi, tetapi untuk mencegah terjadinya klaster baru Corona,” katanya saat jumpa wartawan di Jl Jawa, Bandung, Sabtu (12/9/2020). Fuadz mengatakan, pandemi masih ada, tidak seharusnya civitas akademika, memperkeruh dengan menambah klaster baru di rumah bersejarah tempat dirinya pernah menimba ilmu.
“Balaikota adalah rumah bagi Kota Bandung. Saat ini rumah itu tengah ditutup akibat 117 pegawainya terkonfirmasi positif Covid-19,” katanya. Hal tersebut dikatakan, mengingat peserta dari Mubes IKA Unpad sangat banyak, satu komisariat di wakili oleh 5 orang, padahal jumlah sekretariat mencapai 30 orang. “Jadi saat mubes berlangsung akan ada 100-250 orang yang akan aktif hilir mudik dengan segala keperluannya,” katanya. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, 100-250 orang peserta Mubes itu tidak hanya berasal dari Kota Bandung tetapi dari seluruh wilayah Indonesia.
“Bagaimana kalau sampai terjadi klaster baru,” katanya. Belum lagi bila pelihan ketua berlangsung one man one vote, berarti akan ada ribuan orang yang akan datang ke Bandung. Apa yang harus dilakukan, bila dihadapkan pada klaster baru.
“Alumni Unpad sebagai intelektual harus memikirkan keresahan keresahan warga itu jangan sampai Mubes ika unpad ini menjadi klaster baru,” tambahnya. Jika klaster baru itu terjadi, artinya civitas akademika Unpad, Rektor Unpad, Ketua IKA Unpad, Majelis Wali Amanat harus bertanggungjawab penuh.
Untuk itu, IKA Muda Unpad meminta agar pandangan-pandangan ini diresapi, diterima dan diwujudkan. Mengingat Covid-19 bukan menyangkut diri kita pribadi, tetapi semua kena dampaknya. “Hari ini Jakarta PSBB. Akan PSBB di hari Senin apa yang akan terjadi dengan ekonomi kita, jangan sampai gara-gara klaster baru, Bandung PSBB lagi,” katanya.
Menurut Fuadz Rinaldi, kalau PSBB lagi, akan hancur-hancuran. Jangan sampai alumni Unpad yang seharusnya menjadi pelopor intelektual justru menjadi pelopor suramnya ekonomi masyarakat. “Jadi saya tidak bicara kepentingan siapa dan siapa di Mubes IKA Unpad tetapi kepentingan warga Kota Bandung kepentingan warga Jawa Barat dan kepentingan intelektualitas alumni unpad itu dipertaruhkan jika maksa, riweh kekeh mubes,” tekannya.
Solusinya, IKA Muda Unpad akan terus membackup IKA Unpad. Memberikan tenaga jika diperlukan. Jika IKA Unpad tidak bisa lagi mengadakan mubes-mubes selanjutnya. Jika mubes ini nanti ditunda, jelas Fuadz Rinaldi, IKA Muda Unpad siap bantu masuk kepengurusan untuk membantu panitia.
“Jadi tidak ada kata cape. Karena IKA Muda Unpad mendukung penuh IKA Unpad untuk lebih bagus untuk lebih baik. Kita mendukung tanpa tedeng aling-aling,” katanya.
Soal Vote Online, menurut Fuadz Rinaldi, ide brilian akan tetapi harus dilihat konteknya saat ini apakah itu bisa menjadi solusi IKA Unpad. Pertama, e-vote perlu database yang kuat, memerlukan kerjasama dengan birokrasi karena akan ada beberapa alumni yang akan didatangkan. Yang kedua, bahwa Mubes IKA Unpad, bukan hanya ajang perebutan kekuasaan IKA Unpad, tetapi juga ajang soliditas, kekeluargaan serta ajang kekerabatan bagi seluruh alumni Unpad. Sehingga tatap muka masih menjadi hal penting. (Aris)