Selesaikan Silangsengketa Mubes, Ketum IKA Unpad Harus Lakukan Pendekatan Kekeluargaan
BANDUNG, POSKOTAJABAR.
Ketua Umum (Ketum) Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran ( IKA Unpad) , sebagai Ketua terpilih harus bisa menjadi orangtua yang baik bagi seluruh anak-anaknya. Selesaikan silang-sengketa pemilihan di masa pandemi Covid-19, dengan pendekatan kekeluargaan, bukan dengan kekuatan struktur organisasi.
“Bila, persoalan terkait Mubes X IKA Unpad mampu diselesaikan dengan baik, cita-cita organisasi, mewujudkan SDM masyarakat Jawa Barat pasti akan terwujud,” kata Ketua IKA Muda Unpad Fuad Rinaldi saat dihubungi via telepon selularnya, Senin (28/09/2020).
Fuad menjelaskan, Mubes X IKA Unpad yang menghantar terpilihnya Irawati sebagai Ketum IKA Unpad periode 2020-2024 diselenggarakan sesuai dengan tata tertib (Tatib).
“Tentunya itu yang menjadi patokan awal, untuk menjalankan Mubes. Patokan dasarnya itu adalah AD/ART. AD/ART itu adalah AD/ART sebelumnya 2016,” katanya.
Selain itu, tambah Fuad, diagenda Mubes X IKA Unpad tentunya diagendakan juga perubahan Tatib.
“Perubahan tatib inikan, sesuai konstelasi politik. Disana ada lobi, disana ada benturan kepentingan. Dan itu sudah terakomodasi oleh Ketua Panitia Mubes. Jadi istilahnya ada ide-ide bahwa ini harus melalui lobi, jika lobi tidak sampai pada kata mufakat, bisa dipilih dengan cara voting, head to head,” ungkapnya.
Head to head itupun, ujar Fuad kembali, ada dua pilihannya. Yaitu, Mubes Ketua IKA Unpad Pemilu Raya melalui e-voting. Satunya lagi, Mubes Ketua IKA Unpad Pemilu Raya dengan Keterwakilan.
“Opsi keterwakilan keluar, karena saat Mubes berlangsung masih dalam kondisi Covid-19,” terangnya.
Kedua opsi itu, kata Fuad adalah opsi terbaik yang bisa digunakan, karena opsi terdahulu yang konvensional tidak mungkin digunakan dalam suasana Corona.
Soal belakangan masih terdengar ketidak-puasan atas hasil Mubes X IKA Unpad, ujar Fuad, eloknya Ketum IKA Unpad terpilih harus tabayun.
“Harus memperhatikan, suara-suara itu. Bagaimana pun Ketum IKA Unpad adalah orangtua. Yang harus mendengarkan semua suara anak-anaknya,” terangnya.
Adapun cara terbaik yang harus ditempuh Ketum IKA Unpad saran Fuad adalah konsolidasi. “Ketemu dengan semua pihak, termasuk alumni dari berbagai angkatan, tidak boleh blok to blok. Blok ini, blok anu, tidak bisa. Karena pemilihan kemarin itu ekstraordinery maka sarannya.
Ketum IKA Unpad terpilih, ujar Fuad, harus dituntut untuk bisa mengelola jabatannya dengan rasa kekeluargaan, bukan dengan menggunakan struktur organisasi.
“Harus ditanggapi dengan kekeluargaan, bukan menghadapinya dengan struktur organisasi. Tetapi dengan tabayun, dengan tatap muka dan silaturahmi,” tambahnya.
“Jadi, tidak usah alergi, karena semua sama-sama alumni. Tidak boleh ada yang dianak tirikan, tidak boleh ada yang menjadi ibutiri,” terangnya.
Ingat cita-cita keberadaan ikatan alumni unpad, yaitu berperan serta secara aktif memberdayakan warga Jawa Barat.
“Kalau tidak bisa menyelesaikan permasalahan internal, bagaimana bisa menyelesaikan permasalahan eksternal yang pasti lebih kompleks masalahnya,” pungkasnya. (Aris)