Inilah Imbauan Ketum IKA Muda Unpad, Tangkap Bonus Milenial Bukan Promo Milenial
BANDUNG, POSKOTAJABAR
Ketua Umum (Ketum) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Muda Universitas Padjadjaran (Unpad) Fuad Rinaldi yang juga kader Himpuna Mahasiswa Islam (HMI) Kota Bandung yang hadir dalam peresmian Masjid dan Graha HMI Bandung Jalan Sabang No17, Jumat, (30/10/2020) mengajak pemuda untuk menangkap bonus milenial bukan promo milenial. Ciptakan Lapangan Kerja bukan cari kerja.
“Selamat kepada HMI Bandung yang mempunyai Sekretariat Baru dan telah diresmikan Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat,” katanya.
“Lewat momen peresmian Masjid dan Graha HMI Bandung ini, saya ingin mengajak Generasi Muda HMI dan seluruh Organ Kepemudaan seluruh Indonesia, untuk sama sama memanfaatkan bonus pemuda atau bonus milenial,” tambahnya.
Dengan bonus tersebut, jelas Fuad, pemuda diharapkan, harus bisa berkiprah. Agar keberadaannya benar benar dirasakan manfaat nya oleh bangsa dan negara.
“Tidak hanya HMI, tapi semua organ pemuda akan diajak IKA Unpad untuk bersama sama membangun bangsa,” tambahnya.
Fuad yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga menerangkan, selain HMI organ pemuda lain juga akan diajak dirangkul.
“Satu persatu nanti akan kita datangin. Semakin banyak, semakin baik. Agar bisa menjadi roh perjuangan bersama seluruh pemuda Indonesia, bukan hanya Unpad,” ungkapnya.
Bila semua pemuda telah merasa punya tanggung jawab bersama untuk bangsa, diharapkan bonus pemuda atau bonus milenial pasti didapat.
“Bonus milenial ya. Bukan Promo. Yang sekarang ini banyak terjadi itu, promo milenial bukan bonus. Bonus itu beda dengan Promo,” pungkasnya.
Ciptakan Lapangan Kerja
Sementara itu, Ketua HMI Kota Bandung Sigit Egi Dwitama menyambut positif ajakan Fuad untuk menangkap bonus milenial.
“Kita harapkan, semua bisa berkolaborasi satu sama lain tidak melihat warna apapun itu mau itu bendera asal dan sebagainya,” katanya.
Kondisi hari ini, menurut Sigit, yang dibutuhkan hanya kolaborasi dan kebersamaan. Maksudnya, semua harus bekerja sama, saling bahu membahu.
Langkah selanjutnya, tambah dia, membuat berbagai aktivitas apapun itu yang bisa menunjang kelompok kelompok milenial ataupun pemuda dalam peningkatan kualitas atau skillnya.
Skill tersebut menyangkut, skill akan nilai nilai ke Indonesiaan, di satu sisi juga skill akan hal hal yang sifatnya praktis. Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) kelompok milenial.
Upaya peningkatan-peningkatan skill milenial tersebut menurut Sigit, saat ini memang sudah diupayakan. Kekurangannya, upayanya belum masif saja.
“Buktinya masih banyak milenial yang bercita-cita mencari kerja, bukan menciptakan lapangan kerja lewat sektor sektor UMKM yang saat ini banyak didorong pemerintah pusat maupun daerah,” tutupnya. (Aris)