Kampung Alumni UNPAD Bersih dari Sampah Organik dan Kisah Manfaat 30 Ekor Ayam
KOTA BANDUNG, POTENSINETWORK.COM- Kampung Alumni Universitas Padjadjaran (UNPAD) di Bandung kini dapat berbangga hati karena berhasil mengatasi masalah sampah organik dengan cara yang inovatif.
Melalui program pemeliharaan ayam, Kampung Alumni berhasil mengelola sampah organik sebanyak 1 hingga 1,5 ton per bulan dengan efektif.
Ketua Ikatan Alumni Muda UNPAD, Fuad Rinaldi atau akrab dengan sapaan Kang Fuad, mengungkapkan kepada potensinetwork.com mengenai keberhasilan inisiatif ini.
Ia menjelaskan bahwa 30 ekor ayam yang ia pelihara di lingkungan terbatas tersebut telah mengubah sampah organik menjadi pakan bermanfaat.
“Ini adalah alternatif sangat baik untuk mengatasi masalah sampah di perkotaan,” ujar Kang Fuad.
Ia menambahkan bahwa dengan memanfaatkan sampah organik sebagai pakan ayam, tidak hanya sampah yang berkurang, tetapi juga menghasilkan keuntungan tambahan bagi hewan peliharaan tersebut.
Program ini juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Dengan adanya kegiatan ini, warga atau pengusaha rumah makan dapat mengurangi beban pembuangan sampah mereka dengan cara memisahkan sampah organik karena bisa menjadi pakan ayam.
Sisa-sisa kotoran ayam dan pakan organik tersebut juga berfungsi sebagai pupuk alami dan dapat menyuburkan tanah.
Kang Fuad juga menekankan bahwa program ini bisa menjadi model yang diadopsi oleh komunitas lain yang ingin mengurangi sampah organik di lingkungan mereka.
“Kami berharap bisa menginspirasi lebih banyak komunitas untuk mengambil langkah-langkah serupa, karena solusi ini sangat mudah diimplementasikan dan memberikan banyak manfaat,” ujarnya.
Selain itu, Kang Fuad mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh berbagai pihakdi lingkungan setempat.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa dengan kerja sama yang baik, kita mampu mengatasi tantangan lingkungandengan solusi yang kreatif dan berkelanjutan.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa dengan ide-ide inovatif, kita bisa mengubah masalah sampah perkotaan menjadi peluang memberikan nilai tambah bagi masyarakat. (Aprianto/Nendy S.)